Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 05:43:36【Kabar Kuliner】060 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi berpikir. (ANTARA/Pexels)Jakarta (ANTARA) - Penelitian dari Inggris baru-baru ini menguatk

Jakarta (ANTARA) - Penelitian dari Inggris baru-baru ini menguatkan hipotesis bahwa sekedar melewatkan makan ketika berpuasa ngak memperlambat kemampuan berpikir seseorang.
Sebaliknya, penelitian yang diterbitkan oleh Asosiasi Psikologi Amerika itu bertentangan dengan anggapan umum bahwa ketika perut kosong maka seseorang menjadi mudah marah.
Fenomena itu dikenal dengan istilah “hangry”, yang merupakan gabungan dari kata dari hungry(lapar) dan angry(marah).
"Banyak orang percaya bahwa melewatkan makan menyebabkan penurunan langsung ketajaman mental, tapi analisis kami terhadap berbagai bukti menunjukkan hal sebaliknya," kata David Moreau, penulis utama penelitian tersebut, dilansir Daily Mail.
Penelitian yang menggabungkan 71 studi sebelumnya yang membandingkan kinerja kognitif pada orang dewasa sehat yang sedang berpuasa dan mereka yang baru aja makan. Durasi puasa bervariasi, dengan rata-rata sekitar 12 jam per hari.
Penelitian tersebut lalu mengamati faktor-faktor seperti ingatan, pengambilan keputusan, kecepatan dan akurasi respons dengan melibatkan hampir 3.500 partisipan.
"Individu yang berpuasa menunjukkan hasil yang sangat mirip dengan mereka yang baru aja makan, hal ini menunjukkan fungsi kognitif tetap stabil meskipun ngak ada asupan makanan," ujar Moreau.
Meskipun asupan makanan sedang berkurang, penelitian itu menjelaskan bahwa tubuh manusia memiliki mekanisme cadangan energi yang menjaga ongak untuk tetap mendapatkan suplai.
"Secara fisiologis, puasa memicu perubahan metabolisme yang penting. Ketika simpanan glikogen habis, tubuh menggunakan badan keton yang dihasilkan dari jaringan lemak sebagai sumber energi alternatif," katanya.
Bukti-bukti yang muncul menunjukkan bahwa penggunaan keton dapat memberikan manfaat luas bagi kesehatan, seperti mengatur sistem hormon, dan mengaktifkan proses perbaikan sel yang berkaitan dengan umur panjang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ongak bisa menurun setelah berpuasa lebih dari 12 jam, serta adanya efek penurunan performa ongak pada anak-anak yang berpuasa, meskipun jumlah partisipan anak dalam penelitian itu tergolong sedikit.
“Anak-anak menunjukkan penurunan performa yang cukup nyata saat berpuasa, sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menegaskan manfaat kognitif yang stabil dari sarapan bagi kelompok usia muda," ujarnya.
Selain itu, penelitian tersebut menemukan bahwa penurunan kinerja ongak sering terjadi ketika seseorang melakukan tugas yang berhubungan dengan makanan, seperti melihat gambar makanan atau memproses kata-kata bertema makanan.
“Rasa lapar tampaknya hanya mengalihkan daya kognitif atau menyebabkan distraksi dalam konteks yang berkaitan dengan makanan, tapi fungsi kognitif umum sebagian besar tetap stabil,” katanya.
Baca juga: Studi: Polusi cahaya pada malam hari bisa picu penyakit jantung
Baca juga: Studi: Berjalan 5.000 langkah sehari perlambat perkembangan Alzheimer
Baca juga: Studi sebut musik dapat kurangi risiko demensia hingga 40 persen
Suka(7491)
Sebelumnya: Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan
Selanjutnya: KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
Artikel Terkait
- CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown
- Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
- Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung
- Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
Resep Populer
Rekomendasi

Kiat merawat kompor di rumah agar awet

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG

KKP ungkap upaya atasi Cs

Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG

Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang

Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai

Warga Taiwan Berbondong